Industri

Dua Kuartal, Bisnis LG Display Alami Kerugian Akibat Perang Dagang 

Perusahaan teknologi asal Korea Selatan LG Display Co Ltd mengatakan konflik perdagangan akan merusak bisnis panel global. Perusahaan melaporkan penurunan 76% di laba kuartal ketiga, Rabu (24/10/2018), meskipun harga meningkat secara musiman.

Memulihnya harga Liquid-Crystal Display (LCD) menjelang liburan akhir tahun membantu pemasok Apple ini memperoleh keuntungan setelah merugi selama dua kuartal berturut-turut. Namun, perusahaan mengatakan tren itu diperkirakan tidak akan berlanjut ke kuartal keempat.

Prospek untuk pasar display panel global, yang diperkirakan bernilai US$164 miliar (Rp 2.490 triliun) oleh firma riset Mordor Intelligence, diselimuti oleh kelebihan pasokan dari China dan kekhawatiran dampak ekonomi dari meningkatnya tarif impor dan proteksionisme, kata perusahaan itu, dilansir dari Reuters.

"Pasar LCD masih diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pasokan dua digit. Adapun permintaan, volatilitas pasar terus tumbuh, karena ketidakpastian makro diperparah oleh tarif, perang dagang, dan risiko valuta asing di negara berkembang," kata Wakil Presiden Eksekutif LG Display Don Kim kepada analis.

LG Display menempati urutan kedua berdasarkan unit yang dikirimkan dalam pasar panel LCD besar setelah BOE Technology Group Co Ltd China, menurut data IHS Markit yang dirilis bulan ini.

Perusahaan membukukan laba operasi sebesar 140 miliar won (Rp 1,9 triliun) untuk kuartal Juli-September, setelah dua kuartal berturut-turut merugi, dibantu oleh harga panel musiman yang lebih tinggi. 

Hasil itu melampaui perkiraan rata-rata dari 10 analis yang sebesar 79 miliar won, menurut jajak pendapat Refinitiv, tetapi masih jauh di bawah periode yang sama tahun sebelumnya di tengah kelebihan pasokan global.

Pendapatan LG Display turun 12% dari tahun sebelumnya menjadi 6,1 triliun won.

Harga untuk panel LCD Liquid Crystal Display (LCD) 50-inci (127 cm) mulai pulih pada bulan Agustus menjadi US$117 setelah mencapai rekor terendah US$109 pada bulan Juni, menurut penyedia data WitsView, bagian dari lembaga penelitian TrendForce.

Bisnis panel TV OLED yang mahal memperoleh laba pada kuartal ketiga, didukung oleh pertumbuhan volume penjualan, kata LG Display. Namun, perusahaan tidak mengungkapkan jumlah labanya.

Dengan dorongan China ke industri dan salah perhitungannya pada harga panel, LG Display telah mengalami masa-masa sulit, merugikan karyawannya, dan merencanakan program redundansi sukarela.

Perusahaan itu mengatakan sedang mengembangkan layar lipat tetapi akan membutuhkan waktu untuk mengkomersilkannya. *


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar